oleh Irma Devita
Setelah kita membahas mengenai Maatschap pada uraian sebelumnya, berikut ini saya akan secara khusus membahas mengenai Maatschap yang dilakukan oleh para Notaris. Sejak diundangkannya Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut: “UUJN”), berdasarkan Pasal 20 nya, Notaris juga dibolehkan untuk bersekutu dalam bentuk Perserikatan Perdata (maatschap). Uraian mengenai Maatschap Notaris tersebut pernah diuraikan oleh Ibu Dr. Herlien, SH – (guru besar sekaligus Notaris di Bandung- Red) pada waktu dilaksanakannya Kongres Ikatan Notaris di Surabaya pada tanggal 29 Januari 2009 lalu.
Beliau menyampaikan bahwa, walaupun Notaris bersekutu dalam bentuk Maatschap (Persekutuan Perdata), masing-masing Notaris yang tergabung dalam Maatschap tersebut tetap bertindak untuk dirinya sendiri. Jadi, pada dasarnya pembentukan maatschap tersebut hanyalah bertujuan untuk bersatu dalam suatu kantor yang sama. Maatschap Notaris sudah merupakan praktek yang lazim di Belanda. Bahkan hampir setengah dari jumlah Notaris yang ada di sana sudah berserikat.
Alasan2 positif dari pendirian Maatschap Notaris adalah:
1. 1. Di kota besar seperti Jakarta misalnya, diperlukan suatu keahlian untuk
menangani masalah-masalah tertentu. Sedangkan terkadang,
kemampuan dari seorang Notaris terbatas. Misalnya: ada Notaris yang
memiliki keahlian di bidang Pasar Modal, ada yang ahli di bidang
menangani masalah-masalah tertentu. Sedangkan terkadang,
kemampuan dari seorang Notaris terbatas. Misalnya: ada Notaris yang
memiliki keahlian di bidang Pasar Modal, ada yang ahli di bidang
Perbankan Syariah, ada yang ahli di bidang Pertanahan dll .
Jika para Notaris tersebut berkumpul, maka akan dapat memberikan
peningkatan mutu dari jasa notaries yang membentuk Maatschap
tersebut.
Jika para Notaris tersebut berkumpul, maka akan dapat memberikan
peningkatan mutu dari jasa notaries yang membentuk Maatschap
tersebut.
2. 2. Perluasan pelayanan kepada public
Dengan berkumpulnya beberapa Notaris ke dalam suatu Maatschap, maka tentu saja klien dari masing-masing Notaris bisa mendapat pelayanan dari satu pintu saja. Sehingga bisa memperluas jaringan dari Notaris yang ada dalam Persekutuan tersebut.
3. Mengurangi beban biaya
Tidak bisa dipungkiri, bahwa dengan berkumpulnya beberapa Notaris dalam satu kantor, maka akan terjadi penghematan biaya setidaknya untuk masalah fix cost seperti sewa ruangan/bangunan, biaya listrik, air, telephone dan sebagainya.
4. Meningkatkan kemampuan dari para Notaris yang berserikat.
Hal ini misalnya: untuk notaries yang memiliki keahlian di bidang Pasar Modal, dapat membagikan pengeetahuan dan pengalamannya kepada teman serikatnya, atau mereka dapat bersama-sama menangani klien Pasar Modal yang sedang dikerjakan oleh Notaris yang bersangkutan, dimana Notaris yang memiliki keahlian di bidang tersebut akan bertindak selaku Leader. Dengan demikian, Notaris lain yang belum berpengalaman di bidang Pasar Modal menjadi mengerti mengenai seluk beluk Pasar Modal.
Maatschap bagi para Notaris, yang dapat membentuk Maatschap hanyalah Notaris (-notaris) yang memiliki tempat kedudukan yang sama.
Contohnya:
Maatschap Notaris yang bernama Rini, Rani, Rina dan Co (Compagnon) yang berkantor di Jakarta Pusat, harusnya terdiri dari Notaris-notaris yang miliki wilayah kerja di Jakarta. Karena yang dimaksud 1 (satu) wilayah adalah 1 Propinsi, maka para notaries tersebut tidak harus memiliki wilayah kerja di Jakarta Pusat saja, melainkan bisa juga Jakarta Barat, Timur, Selatan atau Utara. Yang tidak boleh adalah, jika bersekutu dengan Notaris yang memiliki wilayah kerja di Yogyakarta atau Bandung misalnya.
Syarat dari teman serikat dalam pembentuk Maatschap Notaris:
1. Yang dapat berserikat hanyalah Notaries yang telah diangkat dan disumpah menjadi Notaris oleh Menteri Hukum dan HAM RI
1. Yang dapat berserikat hanyalah Notaries yang telah diangkat dan disumpah menjadi Notaris oleh Menteri Hukum dan HAM RI
2. Notaris yang berserikat tersebut mempunyai wilayah kerja yang sama
3. Notaris tersebut tidak dalam keadaan cuti karena diangkat sebagai Pejabat Negara,
4. Notaris yang bersangkutan tidak sedang di skorsing karena melakukan suatu pelanggaran baik
pidana, perdata maupun pelanggaran terhadap kode etik jabatan notaris.
pidana, perdata maupun pelanggaran terhadap kode etik jabatan notaris.
Hak kewajiban, tanggung jawab dan berakhirnya teman serikat:
1.
Terjadi dalam hal teman serikat diberhentikan dengan hormat/tidak hormat/ sementara atau pindah tempat kedudukan lain . Dalam hal terjadi demikian, maka teman serikat dalam Maatschap tersebut berhak untuk bertindak selaku pemegang protocol
Terjadi dalam hal teman serikat diberhentikan dengan hormat/tidak hormat/ sementara atau pindah tempat kedudukan lain . Dalam hal terjadi demikian, maka teman serikat dalam Maatschap tersebut berhak untuk bertindak selaku pemegang protocol
2. Menjaga kerahasiaan dan kemandirian dari masing-masing teman serikat
Salah satu kewajiban yang diatur dalam Pasal 16 ayat 1 huruf e UUJN, adalah kewajiban Notaris untuk merahasiakan isi akta-aktanya. Oleh karena itu, walaupun para Notaris tersebut sudah berbentuk sebagai suatu Maatschap, maka di antara notaries tersebut, tetap tidak boleh saling membeberkan isi akta dan rahasia klien yang dipercayakan kepadanya.
3. Tanggung jawab teman serikat.
Walaupun sudah berbentuk suatu Maatschap, namun Notaris tetap bertindak sendiri-sendiri dan hanya bertanggung jawab atas akta yang dibuat olehnya atau dihadapannya saja, termasuk terhadap semua dokumen protocol yang disimpannya. Jadi, apabila terjadi kesalahan ataupun tindak pidana dari salah seorang Notaris anggota Maatschap tersebut, maka hal tersebut bukan tangung jawab renteng dari teman serikat lainnya.
4. Dokumen yang berada dalam penyimpanannya sebelum notaries mengikatkan diri dalam kantor bersama.
Jika Notaris tersebut sudah menjalankan jabatannya sebelum dia memutuskan untuk membentuk suatu Maatschap, maka dokumen-dokumen yang dia simpan dapat dia simpan sendiri secara terpisah. Karena pada dasarnya, walaupun sudah berkumpul dalam suatu wadah, Notaris tersebut tetap bertindak sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi.
5.
Berakhirnya teman serikat dan bubarnya kantor bersama notaries
Berakhirnya teman serikat dan bubarnya kantor bersama notaries
Mengenai hal tersebut belum ada aturan bakunya, dan akan diatur secara tersendiri.
Dalam akta pendirian Maatschap Notaris, sekurang-kurangnya harus dicantumkan:
1. 1. Tempat kedudukan dari Maatschap Notaris di maksud
2. 2. Nama dari para Notaris yang bersekutu
3. 3. Tanggal dan Nomor Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI
mengenai pengangkatan Notaris dimaksud dan wilayah kerja dari masing-
masing notaris tersebut
mengenai pengangkatan Notaris dimaksud dan wilayah kerja dari masing-
masing notaris tersebut
4. 4. Jangka waktu (masa jabatan) dari masing-masing notaris yang bersekutu
5. 5. Pemasukan (inbreng) dari para Notaris
6. 6. Hak dan kewajiban para Notaris yang bersekutu
7. 7. Tanggung jawab dari para Notaris (teman sekutu).
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar